Minggu, 03 April 2016

Bab 7 Prinsip Komunikasi Listrik

PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK
7.1. Pendahuluan
Dalam setiap komunikasi salah satunya selalu diperlukan sumber informasi yang penting. Ada dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari otak manusia dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan fisik sekitar kita. Informasi mengalir hanya mungkin bila sumbernya menghasilkan keadaan perubahan kontinyu atau terus menerus. Informasi harus dikodekan atau diproses sebelum ditransmisikan dan juga diperlukan piranti pengubah (transducer) yang sesuai dengan sistemnya. Secara umum setiap sistem komunikasi akan membutuhkan peralatan-peralatan yang berkaitan dengan pengolahan informasi.
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
1)         Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2)         Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3)         Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antarpribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4)         Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5)         Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
Komunikasi terjadi bilamana informasi ditransmisikan atau dikirimkan antara sumber informasi dan pengguna informasi. Tiga komponen pokok sistem informasi yaitu sumber (source), kanal (channel) sebagai media komunikasi dan penerima (sink, receiver, user, distination) menunjukkan satu keseluruhan sistem informasi. Bila informasi diubah menjadi ”bahasa” yang dapat dipahami oleh ”mesin”, maka ia akan menjadi data. Transmisi data terjadi bila data dipindahkan secara elektronika antara dua titik. Hasil dari sistem informasi elektronika dapat berupa system telemetri, sistem digital/computer atau sistem telekomunikasi.
Secara listrik komunikasi itu dapat berlangsung dengan baik apabila ada piranti yang dapat mengubah informasi dalam bentuk listrik, menyalurkan, dan mengubah kembali dalam bentuk sinyal semula. Setidaknya system komunikasi secara listrik meliputi komponen seperti:

Gambar 7.1. Pengiriman pesan dari sumber ke penerima

Dalam sistem radio, pengkode dipengaruhi oleh modulasi pada bagian pemancar, sementara dekoding akan mengubah kembali sinyal pada bagian demodulator sistem penerima. Baik koding maupun dekoding harus dibedakan untuk sumber-sumber sinyal yang berbeda. Proses komunikasi semacam ini tentu dengan anggapan bahwa sinyal tidak terjadi kecacatan (distorsi) pada kanal. Di samping itu juga tidak muncul gangguan yang berasal dari luar sistem seperti derau (noise) statik, interferensi dari sistem kabel daya listrik, gerakan acak elektron pada resistor, tabung hampa, transistor dan sebagainya.
Untuk memahami masalah ini, maka pengetahuan tentang sinyal sangat diperlukan. Sebagai contoh untuk komunikasi telepon tentu yang menjadi sumber informasi adalah suara, untuk system televisi harus memahami bagaimana suara dan gambar sebagai informasi itu diolah, dalam system radar diperlukan pemahaman tentang pulsa, dan sebagainya.
7.2. Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bias dijabarkan dalam komponen- komponen yang terpisah seperti berikut :
1)            Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
2)            Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, email, atau media lainnya.
3)            Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak.
4)            Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Gambar 7.2. Memahami pesan yang disampaikan
Gambar 7.3. Mengubah informasi menjadi pesan
7.3. Sinyal bicara dan musik
Sinyal bicara dan music bunyi atau suara adalah kompresi me-kanikal atau gelombang ongitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitude umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.
7.4. Respon telinga manusia
Suatu percobaan yang dilakukan oleh Fletcher dan Munson, menetapkan bahwa telinga manusia tidak responsive secara sama pada semua frekuensi. Disebutkan pula bahwa dalam pengamatannya telinga manusia tidak ada sensasi untuk amplitudo rendah yang disebut sebagai ambang pendengaran (threshold audibility). Mengingat hal tersebut, para perancang memerlukan pengetahuan yang berkaitan tidak hanya level tetapi juga tentang frekuensi.
Gambar 7.4. Respon telinga manusia frekuensi 20 Hz-20KHz.
Gambar 7.5. Kondisi telinga manusia menangkap suara
Suatu metoda yang digunakan dalam memahami respon telinga manusia digunakanAweihted. Cara ini diketahui bahwa telinga manusia sensitif terhadap frekuensi 20 Hz-20 KHz. Sementara itu dengan noise-noise yang terjadi telinga manusia dapat merespon bergantung kepada frekuensi di mana telinga masih dapat menangkapnya. Gambar 7.5 di atas menunjukkan ukuran kuat sinyal yang dapat maempengaruhi respon telinga manusia. Sebagai contoh pesawat terbang jet yang terbang di atas ketinggian 300 meter mempunyai kuat sinyal 90 dB.
 Gambar 7.6. Kuat sinyal untuk beberapa obyek yang dapat direspon telinga
7.5. Distorsi
Dengan mempertimbangkan kelayakan secara teknis dan ekonomis, dalam sistem komunikasi harus dijaga bentuk-bentuk sinyal dan menghindari adanya distorsi. Distorsi dapat dibedakan menjadi :
1)            Distorsi frekuensi, ini merupakan timbulnya perubahan amplitude relatif dari komponenkomponen frekuensi yang berbeda.
2)            Distorsi tunda, ini berkaitan dengan perubahan waku transmisi dari komponen-komponen frekuensi yang berbeda.
3)            Distorsi non-linear, merupakan
4)            distorsi pada piranti yang tidak linear. Besar sinyal pada output tidak berbanding secara langsung tehadap inputnya.
Frekuensi-frekuensi yang tidak dikehendaki seperti adanya distorsi di atas dapat dibetulkan dengan menggunakan rangkaian ekualisaasi. Sementara itu bila distorsi terjadi pada karena piranti non linear, maka koreksinya menggunan tapis (filter).
7.6. Sistem multipleks
Ada dua jenis cara kerja multi kanal, yaitu sebagai berikut :
1)            Sistem pembagian frekuensi (Frequency devision system), sistem ini menggunakan banyak kelompok sub-pembawa. Masing-masing pembawa dipisahkan dengan cara pemodulasian. Pengelompokan ini berjenjang, semakin banyak kelompok semakin tinggi frekeunsi pembawa yang digunakan.
2)            Sistem pembagian waktu atau time devision system, masingmasing kanal menerapkan bandwidth yang tersedia tetapi untuk waktu sempit. Pada akhirnya keseluruhan spectrum dialokasikan untuk masing- masing kanal.
7.7. Persyaratan lebar bidang
Persyaratan lebar bidang dimak-sudkan untuk memberikan alokasi bidang frekuensi bagi suatu sistem dalam komunikasi. Lebar bidang yang dipersyaratkan itu di antaranya adalah :
             1)      Sinyal telegraf.
Kecepatan telegraf sering dinyatakan dalam istilah dalam waktu bolak-balik dalam satuan detik. Dalam kaitan signaling kecepatan ini dinyatakan dengan istilah Baud. Elemen paling pendek adalah 20 milidetik, di mana pada jarak itu ada dua pulsa positif dan negatif. Untuk itu besar frekuensi dapat dinyatakan dengan:
Dengan demikian lebar bidangnya menjadi 50 Hz, ini sesuai dengan kecepatan ransmisi 50 baud.
             2)      Sinyal telegraf gambar
Sinyal telegraf gambar mempunyai prinsip bahwa gambar di-scan secara seri mengikuti garis-garis. Karena itu diperlukan adanya sinkron-isasi dari titik lampu scan pada penerima. Resolusi sepanjang garis sering dipersyaratkan sama untuk garis demi garis.
  
              3)      Sinyal televisi
Pada sinyal televisi prinsipnya adalah sistem scaning juga. Untuk menghasilkan gambar yang baik, maka antara garisgaris yang menyusun gambar harus di scan secara berurutan. Ada dua jenis televisi yaitu televisi analog dan televisi digital. Pada prinsipnya lebar bidang untuk televisi dialokasikan sbesar 6,5 Mhz, bergantung kepada sistem scanning mana yang digunakan. Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) adalah jenis TV yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.
Latar belakang pengembangan televisi digital :
  • Perubahan lingkungan eksternal pasar TV analog yang sudah jenuh, komplain adanya noise,ghost dan lain-lain.
  • Kompetisi dengan system penyiaran satelit dan kabel.
  • Perkembangan teknologi pemrosesan sinyal digital (digital signal processor),teknologi Bagian 7 : Prinsip komunikasi listrik 156 transmisi digital, Teknologi semikonduktor, Teknologi peralatan display yang beresolusi tinggi.
Keunggulan televisi digital :
            1)      Gambar halus (High Definition). 5~6 kali lebih halus disbanding televisi analog
            2)      Suara jernih. Kemampuan mereproduksi suara seperti sumber aslinya
            3)      Banyak fungsi. Memberi kemampuan untuk merekam dan mengedit siaran
            4)      Banyak kanal.
7.8. Kecepatan sinyal
Meskipun lebar bidang disediakan kira-kira 10 Khz sebagai persyaratan untuk kualitas suara yang tinggi, biasanya suara yang dapat dikenali hanya membutuhkan rentang antara 300 Hz sampai dengan 3400 Hz. Rentang ini setara dengan konversi kecepatan 100 kata/menit. Kecepatan pesan akan menjadi (1/40) kata/menit/siklus pada system lebar bidang 4 Khz.
7.9. Sinyal musik
Instrumen musik menghasilkan hormonisa. Jumlah dan amplitudo menentukan kulaitas sinyal out musik. Untuk memenuhi tingkat kualitas yang baik, lebar frekuensi disediakan antara 30 Hz hingga 15 KHz. Dengan lebar bidang ini telinga manusia sudah merespon sebagai sinyal dengan kualitas yang baik.


Tabel 7.1. Perbandingan resolusi TV dengan PC
 

7.10. Kapasitas kanal
Dengan mempertimbangkan semua kemungkinan multi level dan teknik encoding multiphase, Shanon-Hartly menyatakan teorema yang dikenal dengan kapasitas kanal C.
Ini berarti bahwa secara teori sinyal bersih dengan kecepatan untuk sinyal itu data dapat dikirimkan dengan daya rata-rata sinyal S pada kanal komunikasi analog yang dikaitkan dengandaya N additive white Gaussian noise, maka :
Di mana:
adalah channel capacity dalam bits per second;
adalah bandwidth kanal dalam hertz;
adalah daya sinyal total pada lebar bidang, diukur dalam watt atau volt2;
adalah daya derau total pada lebar bidang, diukur dalam watt atau volt2; dan
S/N adalah signal-to-noise ratio (SNR) atau carrier-to-noise ratio (CNR) dari sinyal komunikasi terhadap interferensi Gaussian noise dinyatakan sebagai straight power ratio(tidak decibels).
7.11. Konsep komunikasi elektronika
Hampir semua system komuniksi elektronika menggunakan gelombang elektromagnet. Gelombang elektromagnet adalah suatu perubahan yang terdiri dari dua komponen gelombang atau osilasi listrik dan magnet yang dapat menjalar melaui ruang hampa, udara atau bahan tak menghantar lainnya. Spektrum elektromagnet adalah suatu rentang gelombang yang mempunyai rentang lebar panjang gelombang dan frekuensi.
Bagian dari spektrum electromagnet yang digunakan untuk komunikasi elektronika adalah :
1. Infra merah
spektrum ini digunakan untuk serat optik dan remote control yang dipakai pada umumnya.









Gambar 7.7. Remote control
2. Gelombang mikro Spektrum ini digunakan untuk komunikasi satelit, dan beberapa saluran telepon serta untuk sambungan internet.
            
Gambar 7.8. Parabola untuk menerima gelombang mikro
3. Gelombang radio Spektrum ini digunakan untuk sistem radio, televisi, telepon bergerak, jaringan komputer nirkabel (tanpa kabel)
Gambar 7.9 Bebera jenis mobile phone
Gambar 7.10. Piranti telekomunikasi dan spektrum gelombang electromagnet
Kunci konsep komunikasi elektronika adalah pada modulasi. Modulasi dapat digambarkan sebagai cara-cara bagaimana informasi dipindahkan dari bentuk sinyal informasi yang frekuensinya relatif rendah menjadi gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang lebih tinggi. Gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi ini berperan sebagai ”pembawa” atau carrier.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memodulasi sinyal pembawa oleh sinyal informasi. Pada prinsipnya sinyal pembawa dimodifikasi atau diubah oleh sinyal informasi pada bagian ”sender” dan pembawa yang termodifikasi itu tadi dideteksi kembali pada ”receiver/ listener” untuk menemukan sinyal informasi kembali.
Sinyal informasi yang digunakan untuk memodulasi pembawa dapat bebrntuk digital atau analog.
·         Sinyal informasi digital menghasilkan pembawa dengan salah satu dari dua kemungkinan, yaitu :
1.      Pulsa atau cahaya inframerah pada kondisi “on” untuk digital “1” dan kondisi “off” untuk “0”.
2.      Gelombang radio untuk suatu frekuensi mewakili digital “1” dan frekuensi yang lain untuk digit “0”


Gambar 7.11. Sinyal informasi digital
·         Sinyal informasi analog menghasilkan pembawa yang berubah-ubah naik turun mengikuti perubahan sinyal analog, yaitu :
1.      Gelombang radio dengan amplitudo berubah mengikuti perubahan sinyal informasi analog. Ini disebut system mo-dulasi amplitudo (AM).
2.     Gelombang radio dengan frekuensi berubah mengikuti perubahan sinyal informasi analog. Ini disebut system modulasi frekuensi (FM).


Gambar 7.12. Sinyal informasi analog
7.12. Penerapan komunikasi elektronika
7.12.1. Telepon
Sistem komunikasi elektronika ini yang telah lama digunakan dan mempunyai pengaruh yang luas sebagai alat komunikasi antar manusia. Awalnya adalah telepon yang dipakai di rumahrumah, dalam perkembangannya telepon tersebut sudah dapat dibawa ke mana-mana. Dasar kerja telepon adalah sangat sederhana. Blok diagramnya ditunjukkan seperti di bawah.
          

Gambar 7.13. Pesawat telepon
Gambar 7.14. Blok diagram sistem komunikasi telepon
  • Gelombang suara digetarkan dan menjalar melalui udara
  • Gelombang suara ditangkap oleh mikropon. Mikropon kemudian mengubah getaran itu menjadi sinyal elektronik analog dengan frekuensi yang sama seperti getaran suara tadi, dan amplitudonya sebanding dengan amplitudo gelombang suara.
Gambar 7.15. Mikropon mengubah gelombang suara
 
  •  Sinyal listrik kemudian ditransmisikan sepanjang kawat penghantar (bila jarak tidak terlampau  jauh)
  • Pada bagian yang lain, sinyal listrik dikuatkan
  • Hasil penguatan diumpankan ke loudspeaker (pengeras). Bagian ini adalah kebalikan dari kerja mikropon, mengubah sinyal listrik kembali menjadi suara.
 
Gambar 7.16. Speaker mengubah sinyal listrik
  • Sistem telepon yang utuh selalu mempunyai bagian pengirim dan bagian penerima.
Dalam sistem telepon yang sesungguhnya, suara yang dihasilkan pada bagian penerima akan sama dengan suara saat dikirimkan melalui mikropon. Ada dua alasan sehingga penggunaan system tersebut tidak menjadi kendala:
1.         Derau (noise) listrik tidak begitu mengganggu
2.         Telinga manusia dapat mendeteksi gelombang suara dengan frekuensi berkisar 20 Hz – 20.000 Hz. Untuk menyederhanakan sistem, telepon hanya men-transmisikan signal listrik 400 Hz - 4000 Hz. Dengan rentang ini suara seseorang sudah dapat dikenali karena nampak berbeda.
7.12.2. Radio
Radio adalah system komunikasi elektronika pertama kali yang memanfaatkan jalur komunikasi dengan pendengar lebih banyak. Perhatikan kembali gambar 7.10. pada pemanfaatan spektrum frekuensi untuk radio broadcast.
Gambar 7.17. Pesawat radio
Istilah ‘radio’ dulunya adalah merujuk pada ‘gelombang radio’, karena sistem ini menggunakan spektrum gelombang radio. Sekarang ini istilah radio dapat diartikan sebagai gelombang dan sebagai piranti atau pesawat yang dapat menangkap sinyal sauara atau musik.
Sistem radio dirancang pertama kali menggunakan suatu prinsip :
·         Mengubah snyal suara menjadi sinyal listrik
·         Menguatkan sinyal suara listrik itu dan memancarkannya melaui antena
·         Mendeteksi gelombang pancaran radio dan mengubahnya kembali menjadi suara

Dengan prinsip yang dirancang itu sayangnya tidak dapat dipraktek-kan. Alasannya adalah sinyal suara itu mempunyai rentang 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila semua stasion pemancar radio menggunakan rentang frekuensi tersebut, maka satu stasion akan mengganggu stasion yang lainnya.
Penyelesaiannya yaitu dengan cara menempatkan suatu stasion radio pada frekuensi tertentu  yang tidak sama dengan stasion yang lain. Frekuensi ini adalah frekuensi pembawa sinyal yang besarnya lebih tinggi dari frekuensi yang dapat ditangkap oleh telinga manusia. Frekuensi pembawa akan membawa sinyal suara untuk dipancarkan. Proses penumpangan sinyal suara ini dikatakan sebagai proses modulasi. Dengan cara ini maka apabila ada penalaan radio (tuning), pada dasarnya adalah mengubah frekuensi pembawa.


Gambar 7.18. Blok diagram sistem komunikasi radio
Gambar 7.19. Sistem blok sistem pemodulasian sinyal suara
  
Proses modulasi ada dua jenis, yaitu modulasi amplitudo dan modulasi frekuensi. Perhatikan perbedaan dari gambar sinyal yang termodulasi berikut ini.
   
Gambar 7.20. Sinyal termodulasi amplitudo dan termodulasi frekuensi
7.12.3. Television
Televisi merupakan suatu piranti elektronika yang secara luas digunakan sebagai alat untuk komunikasi. Sistem televisi ada pemancaran sinyal gambar dan suara secara bersamaan pada lebar bidang yang sama, tetapi berbeda frekuensi pembawanya. Pemancaran sinyal pada system televisi hampir mirip dengan pemancaran sinyal radio. Pemancaran sinyal televisi membutuhkan kamera untuk mengubah gambar atau obyek menjadi sinyal listrik dan mikropon untuk mengubah suara menjadi sinyal listrik. Kedua sinyal secara bersama-sama dimodulasikan secara amplitude (AM) yang selanjutnya dikuatkan dan baru kemudian dipancarkan.
Pada bagian penerima terjadi proses yang berlawanan dengan pemancar. Bagian ini membutuhkan layar (tabung gambar) untuk menerima sinyal gambar yang kemudian diubah menjadi gambar atau obyek sebagaimana yang telah ditangkap oleh kamera. Untuk mendengarkan suara dibutuhkan speaker seperti pada radio.
Gambar 7.21. Pesawat televise tahun 1950-an
Gambar 7.22. Pesawat televisi lebih maju
Gambar 7.23. Proses pengubahan sinyal gambar

Gambar 7.24. Contoh sinyal modulasi pada sistem televise
7.12.4. Telepon Bergerak
Piranti telepon bergerak adalah suatu jenis alat komunikasi yang kecil dan mudah digunakan. Sekalipun demikian teknologi yang dipakai sudah menunjukkan teknologi yang maju.
Gambar 7.25. Telepon bergerak
Telepon bergerak menggunakan frekuensi radio untuk memindahkan informasi dari telepon itu menuju ke base station. Ini menunjukkan bahwa komunikasi antara base station dengan telepon bergerak diorganisakan begitu juga mengkode sinyal menjadi data pada gelombang radio. Setiap sistem telepon bergerak yang dipakai oleh negaranegara yang berbeda mempunyai sistem yang ber-beda. Kebanyakan sistem yang dipakai di banyak negara adalah Global System for Mobile communication (GSM).
Banyak pengguna memanfaatkan telepon bergerak sebagai alat komunikasi. Sekalipun demikian, tidak akan pernah terjadi benturan frekuensi ketika telepon itu digunakan secara bersamaan. Pertanyaannya mengapa sinyal radio dari telepon-telepon itu tidak saling interferesi atau mengganggu satu sama lain?
 
Gambar 7.27. Heksagonal pada base station
Salah satu aspek kunci dalam telepon bergerak adalah peng-gunaan frekuensi yang berulang (frequency reuse). Setiap daerah dibagi-bagi dalam luasan berben-tuk heksagonal dan jarak antar daerah ini dapat beberapa kilo-meter. Pada titik tengah heksa-gonal itu ditempatkan base station. Setiap base station di-alokasikan suatu rentang freku-ensi radio yang dapat digunakan. Antar base station yang ber-dekatan, tidak mungkin saling terganggu (interferensi) karena digunakan rentang frekuensi yang berbeda.
Pada jarak tertentu dalam  beberapa kilometer sinyal yang dipancarkan sudah barang tentu dayanya akan menjadi lemah dan akhirnya hilang. Oleh karena itu  perlu adabase stasion lagi. Untuk itu dapat digunakan frekuensi yang sama milik base station yang pernah digunakan. alam gambar ditandai dengan warna-warna yang sama.
7.13. Rangkuman
Dalam setiap komunikasi salah satunya selalu diperlukan sumber informasi yang penting. Ada dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari otak manusia dan perubahan- perubahan yang terjadi dalam lingkungan fisik sekitar kita. Informasi mengalir hanya mungkin bila sumbernya menghasilkan keadaan perubahan kontinyu. Informasi harus dikodekan atau diproses sebelum ditransmisikan dan juga diperlukan piranti pengubah (transducer) yang sesuai dengan sistemnya. Secara umum setiap system komunikasi akan membutuhkan peralatan-peralatan yang berkaitan dengan pengolahan informasi.
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah :
1.     Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2.     Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3.      Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antarpribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/ suara.
4.      Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.